Apa Itu Kurva S dan Earned Value dalam Manajemen Proyek

Apa itu Kurva S pada manajemen proyek? Secara sederhana S curve atau kurva s dalam proyek adalah grafik yang menunjukkan progres dalam bentuk biaya seiring berjalannya waktu proyek (cash flow).

Selain untuk menunjukkan akumulasi biaya s curve juga dapat menunjukkan progres lainnya seiring berjalannya waktu, seperti jam kerja (manhours) dan manpower (mandays).

Tujuan dibuatnya s-curve adalah untuk mendapatkan rencana cash flow proyek secara periodik (diagram batang) dan kumulatif (kurva s) untuk nantinya dijadikan sebagai bahan untuk memonitor pelaksanaan proyek.

Memahami Presentasi S Curve

Apa itu S Curve atau Kurva S

Tampilan s curve berupa garis yang biasanya berbentuk seperti huruf S di mana pada fase awal proyek, kurva biasanya berbentuk landai, kemudian fase selanjutnya kurva dapat menjadi lebih menukik ke atas dan menjadi kembali landai di fase akhir.

Sebagai contoh pada proyek konstruksi, ada beberapa fase proyek yang ditandai dengan perubahan bentuk s curve.

Pada fase awal proyek konstruksi, s curve biasanya ditandai dengan bentuk yang agak landai di mana pada fase ini dilakukan pekerjaan pembersihan lahan, mobilisasi dan pekerjaan galian dan pondasi.

Fase selanjutnya s curve akan berbentuk lebih menukik ke atas, yang pada fase ini biasanya dilakukan pekerjaan konstruksi struktur (pekerjaan utama) seperti pekerjaan pondasi, rangka, kolom dan pembetonan.

Pada fase akhir proyek, s curve kembali berbentuk landai, di mana pada fase ini dilakukan pekerjaan finishing proyek, seperti pekerjaan lantai, dinding, ceiling, dll.

Tampilan s-curve dapat dikombinasikan dengan diagram batang yang menunjukkan progres bulanan atau mingguan atau disesuaikan dengan periode yang diinginkan.

Catatan: S-curve tidak selalu berbentuk ideal seperti huruf S!

Cara Membuat S Curve

S curve dapat dibuat dengan menggunakan tools seperti Excel, Microsoft Project dan Primavera.

Sebelum s-curve dibuat, maka perlu ditentukan terlebih dulu, scope pekerjaan dan pengelompokannya (WBS), volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan, rencana anggaran biaya proyek dan jadwal aktifitas.

Agar lebih mudah menentukan s curve rencana proyek, Anda dapat menggunakan tools perencanaan proyek seperti Microsoft Project atau Primavera. Dengan menggunakan tools ini, Anda cukup memasukkan data aktifitas, resources dan harga satuannya, penggunaan resources pada aktifitas dan jadwal aktifitas sampai akhir proyek. Secara otomatis MS Project atau Primavera akan menghitung akumulasi biaya sampai dengan akhir proyek dan dapat menampilkan rencana cash flow dalam bentuk s curve dan diagram batang bulanan.

Kurva S Primavera

Anda dapat mengkonversi hasil yang didapat dari Ms Project atau Primavera ke bentuk Excel.

Earned Value untuk Mengukur Kinerja Proyek

Kurva S dan Earned Value

Metode Earned Value dapat digunakan untuk mengukur kinerja proyek yang sudah berjalan pada titik periode tertentu.

Jika s curve rencana dan aktual adalah reprentasi grafis dari kinerja proyek, maka Earned Value merupakan representasi matematis dari kinerja proyek, pada periode tertentu.

Berikut ini merupakan variabel Earned Value yang dijadikan masukan untuk menghitung kinerja proyek Anda:

BAC:  Budget at Completion atau bisa disebut total anggaran rencana proyek.

BCWS (PV):  Budget Cost of Work Scheduled atau Planned Value (PV) disebut juga rencana anggaran proyek pada periode tertentu.

BCWP (EV): Budget Cost of Work Performed atau disebut juga Earned Value (EV) merupakan progres aktifitas yang dikonversi ke bentuk biaya atau diprorate dari biaya rencana.

ACWP (AC): Actual Cost Work Performed atau disebut juga Actual Cost (AC) merupakan biaya aktual proyek.

SV: Schedule Variance yang merupakan parameter untuk kinerja jadwal.

SV = BCWP (EV) – BCWS, jika:

S < 0, jadwal proyek dikatakan terlambat dibanding rencana (behind schedue).

SV = 0, proyek sesuai rencana.

SV > 0, jadwal aktual proyek mendahului rencana.

SPI: Schedule Performance Index merupakan parameter kinerja jadwal dengan membandingkan biaya.

SPI = BCWP/BCWS = EV/PV, jika:

SPI < 1, jadwal aktual tertinggal dari rencana.

SPI = 1, jadwal aktual sesuai dengan rencana.

SPI > 1, jadwal aktual mendahului rencana.

CV: Cost Variance merupakan paramater biaya yang digunakan untuk menentukan kinerja biaya proyek.

CV = BCWP – ACWP = EV – AC, jika:

CV < 0, dapat dikatakan anggaran aktual melebihi anggaran rencana.

CV = 0, dapat dikatakan anggaran aktual sesuai dengan anggaran rencana.

CV > 0, dapat dikatakan anggaran aktual di bawah anggaran rencana.

CPI: Cost Performance Index merupakan parameter untuk menentukan kinerja pembiayaan proyek.

CPI = BCWP/ACWP = EV/AC, jika:

CPI < 1, dapat dikatakan anggaran aktual proyek melebihi anggaran rencana proyek.

CPI = 1, dapat dikatakan anggaran aktual proyek sesuai rencana.

CPI > 1, dapat dikatakan anggaran aktual proyek di bawah anggaran rencana proyek.

EAC: Estimate at Completion merupakan perkiraan anggaran total proyek sesuai progres aktual.

EAC = Remaining Cost/CPI + ACWP = (BAC-EV)/CPI + ACWP.

Baca juga: Pengertian Critical Path

Contoh Menilai Kinerja Proyek Dengan S Curve dan Earned Value

Contoh Perhitungan Earned Value
Contoh Rencana dan Progres Proyek

Sebagai contoh penilaian kinerja proyek dengan S-Curve dan Earned Value pada tabel merupakan contoh data dummy untuk proyek pembangunan jalan tol yang berlangsung 10 bulan. Total rencana pembangunan jalan adalah 100 km dan total biaya yang dianggarkan USD 10.000.000.

Pada bulan ke 5 dilakukan pengukuran kinerja proyek dengan metode earned value dan s-curve rencana dan progres.

Kurva S Proyek Jalan Tol
S Curve aktual dan rencana

Pada bulan ke-5 diketahui:

Earned Value: USD 2.800.000

Planned Value: 200.000 + 600.000 + 600.000 + 800.000 + 1.500.000= USD 3.700.000

Actul Cost (AC): USD 2.680.000

Dari dari data di atas didapat:

SPI = EV/PV = 2.800.000/3.700.000 = 0,76

SPI < 1, sehingga dapat disimpulkan aktual jadwal proyek tertinggal dari jadwal rencana.

CPI = EV/AC = 2.800.000/2.680.000 = 1,04

CPI > 1, sehingga dapat dikatakan anggaran aktual proyek di bawah anggaran rencana.

Dari gambar s curve juga dapat dilihat EV (warna oranye) berada di bawah kurva rencana (warna biru) atau tertinggal dari jadwal rencana. Sedangkan kurva biaya aktual (warna abu-abu) berada sedikit di bawah kurva EV sehingga dapat dikatakan biaya aktual proyek di bawah rencana (under budget).

edwinls
Category: Manajemen Proyek

About edwinls

Penulis adalah seorang profesional di bidang manajemen proyek khususnya perencanaan dan monitoring jadwal dan biaya proyek, dengan latar belakang teknik dan pengalaman di proyek konstruksi. Saat ini, penulis berkomitmen untuk terus berbagi pengetahuan tentang teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi proyek, berdasarkan pengalaman praktis serta berbagai referensi. Tujuan utama penulis adalah untuk mempermudah pemahaman profesional dan calon pekerja terhadap teknologi yang terkadang dianggap rumit, sehingga dapat menerapkannya dengan lebih efektif dalam pekerjaan proyek. Melalui pendekatan ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi mereka yang menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan skill dan teknologi ke pekerjaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *